contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Kamis, 16 Februari 2012


BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Tanaman yang kekurangan Ca, Mg dan P pertumbuhan dan hasilnya rendah. Kekurangan Ca akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, sedangkan apabila kekurangan Mg kerja enzim dalam cyclus asam sitrat yang penting untuk respirasi terhambat dan kekurangan P dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar dan pertumbuhan generatif.

B.     Tujuan
Makalah ini kami susun dengan tujuan :
1.      Mengetahui lebih dalam tentang pupuk dolomit dan fungsinya.
2.      Mengetahui tentang kandungan dalam pupuk dolomit.
3.      Mengetahui analisa pupuk dolomit.
4.       Mengetahui standar mutu pupuk dolomit.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Pupuk Dolomit adalah pupuk tunggal yang mengandung unsur hara  Magnesium (Mg) dan unsur kalsium berbentuk tepung (Ca), dengan rumus kimia CaMg (CO3)2. Dimana Magnesium sangat dibutuhkan oleh tanaman sebagai penyusun Klorofil dan berperan dalam respirasi tanaman, maupun pengaktifan enzim. Kekurangan Magnesium (Mg) pada umumnya dapat menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering.
Pemberian dolomit dapat menambah ketersediaan Ca dan Mg dalam tanah, dengan meningkatnya Ca dan Mg memacu turgol sel dan pembentukan khlorofil sehingga proses fotosintesis menjadi lebih meningkat, produk dari fotosintesis juga meningkat, hasil dan proses fotosintesis ini sebagian digunakan oleh bakteri bintil akar untuk pertumbuhannya, sehingga pemberian dolomit semakin banyak juga meningkatkan pembentukan jumlah bintil akar. Fungsi untuk menaikkan pH tanah dan mencegah kekurangan unsur hara makro maupun mikro. Dosis pengapuran bergantung kisaran angka pH-nya, umumnya antara 1-2 ton kapur per hektar. Jenis kapur yag digunakan antara lain: Captan (calcit) dan Dolomit.

Spesifikasi Pupuk Dolomit
·         Unsur Hara Utama : Magnesium (MgO), Kalsium (CaO)
·         Warna : Putih
·         Bentuk : Powder (Serbuk)
·         Kemasan : dalam wadah yang tidak menimbulkan reaksi dengan isi tertutup rapat dan kuat. Misal : Karung Plastik 50 Kg
·         Penandaan : dicantumkan nama produk atau nama dagang dengan kadar MgO dan CaO, berat bersih, lambang, nama produsen.


Manfaat Dolomit:
*      Untuk menetralkan pH tanah pada tanaman sayuran/hortikultura.
*      Untuk menanggulangi beberapa jenis jamur /bakteri pada tanah.
*      Untuk menetralkan tanah gambut sehingga akan menambah tingkat kesuburan tanah.
*      Menyediakan unsur hara seperti: Ca dan Mg.
*      Meningkatkan ketersediaan hara-hara yang lain serta memperbaiki sifat fisik tanah.


Syarat Mutu Pupuk Dolomit (SNI 02-2804-1992)

No.
Uraian
Persyaratan
1.
MgO, %
Min. 18
2.
CaO, %
Min. 30
3.
Al2O3 + Fe2O3 %
Max. 3
4.
SiO2, %
3
5.
Kadar air, %
Max. 5
6.
Bentuk tepung
-
7.
Lolosan saringan 40mesh,%
100
8.
Lolos saringan 60mesh, %
Max. 50

Cara Analisa Kandungan Zat Hara
·      Kadar Magnesium
Prinsip :
Magnesium mengendap dalam suasana basa dengan amonium hidrogen posfat terbentuk senyawa Mg(NH4)PO4 dan ditimbang dalam bentuk Mg2P2O7 setelah dipijarkan pada suhu 10000C.
Pereaksi :
-          HCL (1:4)
-          NH4OH 20 %
-          (NH4)2HPO4 10 %
-          Indikator Metil Merah
-          NH4OH (1:20)
·      Kadar Kalsium
Prinsip :
Kalsium dalam contoh dilarutkan dalam HCl (1:1), kemudian diendapkan sebagai kalsium oksalat. Endapan kalsium oksalat yang terbentuk dititrasi dengan larutan kalium permanganat baku.
Pereaksi :
-          HCL (1:1)
-          Indikator metil merah
-          Ammonium Oksalat
-          Ammoniak (1:1)
-          H2SO4 5%
-          KMnO4 0,1 N

·      Penentuan oksida Al dan Fe
Prinsip :
Al dan Fe diendapkan sebagai hidroksida dengan amonia, dipijarkan dan ditimbangkan sebagai oksidanya.
Pereaksi :
-          HCL (1:1)
-          NH4Cl 2N
-          NH4OH 20%
-          NH4NO3 2%
-          Indikator sindur metil

·      Kadar Air
Prinsip :
Pada 105-1100C air didalam contoh menguap yang dapat ditentukan dengan penimbangan.

·      Kadar Silika
Prinsip :
Bagian yang tidak larut dalam HCl, dengan HF akan membetuk SiF4 yang mudah menguap.
Pereaksi :
-          HCL (1:1)
-          HF pekat
-          H2SO4 pekat



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pupuk Dolomit adalah pupuk tunggal yang mengandung unsur hara  Magnesium (Mg) dan unsur kalsium berbentuk tepung (Ca), dengan rumus kimia CaMg (CO3)2.
Manfaat Dolomit:
*      Untuk menetralkan pH tanah pada tanaman sayuran/hortikultura.
*      Untuk menanggulangi beberapa jenis jamur /bakteri pada tanah.
*      Untuk menetralkan tanah gambut sehingga akan menambah tingkat kesuburan tanah.
*      Menyediakan unsur hara seperti: Ca dan Mg.
*      Meningkatkan ketersediaan hara-hara yang lain serta memperbaiki sifat fisik tanah.
B.     SARAN
Pemberian pupuk dolomite dapat diberikan di Tanah kacang dan  Tanah Latosol yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan yang intensif, bereaksi asam dan terjadi pencucian yang kuat terutama basa-basa K, Ca dan Mg. Kekurangan Ca akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, sedangkan apabila kekurangan Mg kerja enzim dalam cyclus asam sitrat yang penting untuk respirasi terhambat dan kekurangan P dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar dan pertumbuhan generative.Pemberian pupuk dolomit meningkatkan jumlah bintil akar dan hasil kacangtanahyang terlihat pada parameter jumlah bintil akar, berat brangkasan kering,jumlah polong isi, berat polong basah, berat polong kering.

5

Followers